Kamis, 03 Mei 2012

CERBUNG 1 "LAGI...DAN LAGI..."

      Semua berawal  di tahun 2010. Tahun yang sama sekali tak disangka akan merubah hidupku, merubah pandanganku, merubah prioritasku. Kecelakaan itu bisa dibilang hampir merebut nyawaku. PENDARAHAN OTAK...! Sama sekali tidak ada luka luar, bahkan sekecilpun. Tapi pendarahan otak itu, membuat perubahan drastis dalam hidupku. Alhamdulillah, rasa syukur yang tak terkira ku panjatkan kepada Allah SWT yang masih menyayangiku hingga saat ini, bahkan pada saat kecelakaan itupun, aku tidak ingat apa-apa. Aku tidak ingat detik-detik kecelakaan itu terjadi, akupun tak ingat kalo orang-orang luar biasa datang ke rumah untuk menjengukku.
Ya....kecelakaan itu, yang sampai saat ini masih misteri bagiku. Entah ada maksud apa. Tapi Allah SWT selalu menyisipkan "sesuatu" di setiap kehendakNYA. Namun begitu, kecelakaan itu seperti gerbang kehidupan pedihku saat ini. Aku selalu berusaha untuk optimis dan husnudzon padaNYA. Namun tetap saja, korneaku meneteskannya lagi dan lagi.
     Entahlah..mengapa aku bisa mempunyai pandangan seperti itu. Tapi memang saat itulah, ku berubah. Teman-temankupun bilang begitu. Aku tak tahu apakah perubahan ini positif atau negatif. Yang jelas, aku memang ingin berubah, karena serasa terkekang sekarang.
      9 hari di Rumah Sakit, itu info dari kakakku, Teh Maya. Selepas aku memaksa pulang dari Rumah Sakit, Teh Maya cerita banyak hal yang sama sekali aku tak merasa melakukannya. Dimulai dari aku yang menjerit-jerit, aku yang digigit tawon, aku yang minta makanan macam-macam, aku yang ngomong ga jelas, aku yang ga mau pake kerudung dan aku yang dijengukin banyak orang (anak-anak dari T-En Smart dan para orang tuanya, temen-temen sekelasku di kampus, para alumni Smavo, para binaanku pada waktu itu dan anak-anak LDK)..waah...kalo ngebayanginnya...sebegitu berartikah aku di mata mereka..??? sampai pada saatnya aku berucap ke sahabatku waktu itu, "Jadi pengen liat deh selama bie di Rumah Sakit, ga ada yang videoin ya..?". Termasuk celotehan aneh pastinya...
      Ceritaku masih berlanjut di luar Rumah Sakit, yang mati-matian aku yakinkan bapakku tuk cepetan pulang ke rumah, karena beberapa hari lagi, aku ada UAS. Saat itu, dokterpun memang melarang, karna sebenarnya aku harus di rawat at least 3 bulan dan ga boleh pake otakku untuk berpikir yang berat-berat, termasuk kuliah dan beliaupun menyarankan untuk ambil cuti kuliah. Waaahhh, rasanya mendengar hal itu, membuatku ingin teriak GA MAAUUUUU. Ya, aku ingin tetap kuliah dan aku ingin lulus tepat waktu. Walaupun hal itu sempat mempengaruhi pikiranku untuk mempertimbangkannya, tapi kutepis dengan pikiran positif dan keyakinan yang bener-benar bulat kalo AKU PASTI BISA.  Karna ku pikir, teman-temankulah "obat"ku sebenarnya, keponakankulah "semangat" sebenarnya dan aktifitaskulah "harapanku" sebenarnya. Maka, ku yakinkan diri dan orang-orang sekitarku tuk kembali ke rumah, walaupun keluar Rumah Sakit dengan kursi roda dan badan yang masih sempoyongan..... (bersambung.....)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar